Puisi Cinta – Jatuh cinta ialah anugerah yang tiba tanpa bisa kita cegah. Berbagai rasa bercampur aduk. Tidak ada lagi batasan antara kecewa, senang, marah, bahagia, cemburu dan masih banyak lagi. Semua orang dari semua kalangan usia tidak ada pembeda dalam jatuh cinta.
Tatkala kita membicara atau persoalkan Cinta memang tidak akan ada habisnya, kerana Cinta ini merangkumi pelbagai hal Contohnya Cinta dengan Sang pencipta, Cinta Sesama insan Mahupun cinta dengan Alam sekitar. Orang yang hidupnya penuh akan cinta memang sangat menyenangkan.
Kerana dengan Cinta ini kita akan merasai senang dan dengan cinta ini hidup kita terasa damai, Saya akan berkongsi dengan anda beberapa Puisi Cinta Banyak orang bilang cinta masa Sekolah Menengan Atas ialah cinta yang paling indah, tetapi cinta yang ditemui dimasa kuliah juga tidak kalah seru.
Cinta ialah anugerah sebuah rasa yang dikaruniai oleh Sang Pencipta. Anugerah yang tidak sanggup dihindarkan dari kehidupan ini mempunyai banyak versi dan bentuk. Berikut inilah beberapa teladan puisi cinta:
Daftar Isi
- Puisi Cinta Masa Kuliah
- Puisi Cinta Tentang Kampus
- Puisi Cinta Terhadap Sahabat
- Cinta Terhadap Dosen
- Puisi Cinta Kepada Orang Tua
- Puisi Cinta untuk Kekasih
- 1. Puisi Cinta Bidadari Tanpa Sayap
- 2. Puisi Cinta Kepada Dirimu
- 3. Puisi Permohonan Cinta
- 4. Puisi Rasa Cinta
- 5. Puisi Cinta yang Kekal
- 6. Puisi Kesederhanaan Cinta
- 7. Puisi Melukis Cinta
- 8. Selembar Puisi untuk Kekasih
- 9. Puisi Cinta Kepada Dirimu
- 10. Puisi Cinta dalam Kesunyian
- 11. Puisi Arti Cinta
- 12. Kamu
- 13. Puisi Cinta Hati
- 14. Puisi Lautan Cinta
Puisi Cinta Masa Kuliah
Masa-masa kuliah merupakan masa transisi dari usia remaja menuju usia dewasa, pada masa penyesuaian ini tentu saja duduk kasus cinta tidak sanggup dihindarkan.
Melalui proses pendewasaan diri tentu saja terjadi banyak pola pikir yang berbuah mengenai cinta, inilah beberapa teladan puisi cinta yang terjadi pada masa kuliah:
1. Cinta Semester Pendek
Terduduk sendiri menikmati ramainya suasana kantin didalam kehampaan
Kala itu saya menunggu pergantian kelas semester pendek
Riuh ricuhnya bunyi kehebohan para remaja yang beranjak bakir balig cukup akal memenuhi telingaku
Tapi tak ada satupun dari gelak tawa itu yang bisa memecah kesunyianku
Detik demi detik terlampaui
menitpun berubah menjadi jam
Aku masih melongo menikmati heningnya jiwa
Namun semua kesunyian yang telah usang kunikmati terganggu
Kedua mata tak bisa memalingkan pandangan
Hei.. Siapakah itu yang tiba seorang diri
Tinggi higienis dan terhias pakaian rapi
Itulah cerminannya
Aku tak pernah melihat sosok hasil karya Tuhan yang satu ini sebelumnya
Dia yang beraninya tiba tiba tiba memporak-porandakan hampaku
yang tersusun rapi semenjak lama
Hei… Bolehkah saya memberi julukan cinta padamu..
Cinta yang kutemui melalui mediator ruang dan waktu dismester pendek
2. Menerka Apa yang Tersirat dari Pandangan Tajam Itu
Bangunan kampus yang berdiri tegak itu menyambutku dengan rona merahnya
Aku si wajah gres ini
Mulai hari ini kita akan berafiliasi meraih ilmu bersama
Berlari bergegas berusaha menjangkau pintu kelas itu
Satu demi satu anak tangga yang tersusun itu ku lampaui
Nafas ini terasa sesak
Helaian rambut yang tersisir rapi berontak dari susunannya
Aku haru cepat sampai
Hanya itu yang silih berganti menghantui pikiranku
Anak tangga itu mengantarkanku kedalam sebuah lorong panjang
Disana ada puluhan pasang mata tertuju kepadaku
Menunduk dan terus berjalan
Akhirnya…
Ini pintu yang semenjak tadi kuharapkan
Tunggu dulu..
Ada apa dengan sepasang mata yang menatapku dengan tajam itu
Berbeda dengan puluhan pasang mata sebelumnya
Iya
Aku tahu ini berbeda
Jangan biarkan saya terlalu usang mengira apa yang tersirat dari tatapan tajam itu
Tatapan tajam yang disajikan bersamaan dengan senyuman
Wahai sang pemilik berikanlah jawabannya
3. Taman Firdaus Sang Saksi Cinta yang Bisu
Aroma udara dipenghujung sore semakin terasa sejuk
Bentangan langit biru beserat oranye itu perlahan mulai menghitam
Sang malam sudah siap menggantikkan si senja
Bintang-bintang sudah tak sanggup menahan sabar
Bersemangat untuk memperlihatkan kilauan sinarnya
Sedangkan saya berbahagia menunggu disini
Di taman indah didepan bangunan fakultas tempatku mendidik diri
Taman Firdaus
Entah semenjak kapan menyerupai itu julukannya
Yang ku tau pasti
Ialah teman setiaku berbahagia
Disetiap hari rabu
Hari yang selalu indah
Menunggu dengan setia dan berbahagia
Sesosok cinta yang akan tiba dari arah pintu itu
Puisi Cinta Tentang Kampus
Masa-masa kuliah yang dihabiskan selama bertahun-tahun di sebuah kampus, tentu meninggalkan kenangan dan kesan tersendiri.
Berikut ini teladan dari puisi cinta wacana kampus:

1. Semua Kulewati Demi Menemuimu Setiap Hari
Sinar mentari pagi dari celah-celah jendela itu menyadarkanku dari keterlelapan
Melihat dan memastikan pukul berapa ini
Jam enam pagi
Selalu begitu
Curahan air yang sejuk menambah energi ku untuk membuka mata
Hanya berpakaian seadanya
Tanpa pulasan riasan di wajah
Tidak jarang, perutkupun tidak tersapa oleh sajian sarapan pagi
Jarak berkilo-kilo meter kutempuh bersama dengan kendaraan ini
Yang setiap hari tanpa lelah menjadi pengganti kakiku untuk melangkah
Jejeran bermacam-macam kendaraan bermotor itu menjadi pemandangan setiap hari
Riuh dan ricuh watak segelintir orang dalam berkendara pun menjadi sarapanku
Perut lapar dan sepasang mata yang masih mengharapkan tidur ini sudah tak lagi terasa
Serba-serbi wajah jalanan ibu kota ini ku lalui
Hanya demi satu tujuan
Iya hanya untuk satu tujuan
Tujuan untuk berjumpa dengan rumah kedua ku dikala ini
Rumahku dalam upaya meraih gelar sarjana
Bangunan kampus berona merah itu
Seluruh tenaga dan berjuta lembaran rupiah ku habiskan untuk sanggup menjadi bagiannya
Semua rintangan kulewati untuk menemuinya
2. Tempat Bernaung Dalam Peluh Perjuangan Meraih Impian
Ditempat ini
Ratusan hari kuhabiskan waktu
Tak terhitung lagi berapa jam dalam sehari
Tempat yang terkadang terlihat menjenuhkan
Ruang-ruang kelas yang terkadang menciptakan penat
Lengkingan bunyi bergeseknya formasi kursi yang terasa menusuk telinga
Alunan bunyi para pengajar yang terkadang bermetamorfosis menjadi dongeng pengantar tidur
Semua keluh kesah itu terasa tiada arti
Ketika akad akan harapan meraih harapan merayu didalam benak dan jiwaku
Secercah cahaya kehidupan
Selalu menjadi alasan bertahan
Senyum hangat dan renyahnya tawa para kawan
Rangkulan diantara kesulitan
Rumah ku yang lain
Keluarga ku yang tak sedarah
Semua dipertemukan oleh semesta didalam ruang yang sama
Terimakasihku untukmu
Wahai daerah bernaungku dalam peluh usaha meraih impian
Sang pelindung yang yang dikenal dengan julukan kampus
3. Ilmu Dibalik Barisan Tembok
Persaingan hidup semakin memuncak
Seiring bertambahnya usia
Tabiat hidup serba diberikan, perlahan mulai lenyap
Akan tetapi..
Derasnya arus kehidupan tidak mungkin dilalui dengan tangan kosong
Setiap detik yang bergulir
Perlahan mulai menuntut akan adanya pembuktian
Tetapi saya belumlah cukup bekal
Disinilah..
Dibalik benteng tinggi nan kokoh itu
Tempatku mengumpulkan secercah harapan
Sebulir keahlian
Mengharap Secuil pengetahuan dari luasnya dunia ini
Tidak ada yang lebih lebih berharga
Berusaha sekuat tenaga, segenap nafas
Demi terhindar dari sebutan si tong kosong
Jutaan ilmu dibalik barisan tembok itu
Semoga menyelamatkanku dari kekejaman persaingan dunia
Segala kenangan indah bersamamu wahai kampus tersayang
Tak bisa ku hitung berapa banyak gelak tawa
Tetesan air mata
Butiran peluh keringat yang mengalir silih berganti
Tempatku bertemu banyak rupa insan setengah dewasa
Tak akan kulupa segala yang telah terukir bersamamu
Puisi Cinta Terhadap Sahabat
Cinta tidak hanya selalu tantang romansa terhadap lawan jenis.
Tetapi cinta juga akan hadir ditengah-tengah persahabatan yang erat, kehadiran yang selalu ada, kebersamaan dalam ruang lingkup yang sama, waktu yang dilewati dikala menghabiskan kesenangan dan melalui kesulitan.
Berikut ini beberapa teladan dari puisi cinta terhadap sahabat.

1. Teman Dalam Mengarungi Perahu Pendewasaan Diri
Segerombolan insan itu
Yang duduk berkumpul di sudut sana
Selalu sumringah setiap melihat langkah kaki kehadiranku
Mereka yang sudah tak lugu lagi untuk disebut remaja
Tetapi juga belum pantas dijuluki makhluk dewasa
Selalu menghujaniku dengan jutaan kalimat pertanyaan
Apabila aroma kehadiranku menghilang
Selalu ada celotehan celaan disetiap kekuranganku
Tak apa
Tidak menyakitkan
Karena celotehan itu alasanku selalu memperbaiki diri
Dibarisan dingklik kuliah ini
Kami rajut benang masa depan helai demi helai
Kebersamaan
Terkadang di selingi selembar perselisihan
Namun tak sanggup terhitung penghiburan yang diberikan
Oh teman masa adaptasiku melepas hasrat kenakak-kanakan
Teman dalam mengarungi bahtera pendewasaan diri
Terimakasih
Karena telah mengizinkanku mengarungi samudera perkuliahan yang deras ini bersamamu
Cinta dan kasih tanpa syarat
Persaudaraan tanpa sedarah
Memberi tanpa imbalan
Itulah persahabatan
2. Semoga Kau Menemukan Bintang Kehidupanmu
Selama hampir empat tahun menghabiskan detik kehidupan bersama
Cinta dalam kebersamaan
Perduli tanpa terciptanya permintaan
Kesulitan berbalut canda tawa
Kebahagiaan menyertai perjuangan
Persahabatan dipenghujung masa muda
Menghadirkan rona toleransi yang lebih beragam
Penyajian kasus yang semakin rumit
Tak menciptakan mu menyangkal kehadiranku
Tangisan mu membasahiku
Kesulitanku menjadi sumber sakit kepalamu
Terkadang terlihat berlebihan
Bahkan menciptakan mereka yang melihat menjadi muak
Tak ada satupun cibiran yang bisa menembus telinga
Kau tetap sahabatku
Apapun cela mu
Impian menjadi sosok yang terlihat hebat suatu hari nanti
Menjadi ambisi yang membara didalam hati
Entah hingga kapan kita akan bersama dalam lorong waktu harapan ini
Akupun tak tahu
Entahlah
Apa kabar dengan masa depan menjadi bakir balig cukup akal itu
Yang menciptakan kita mempunyai jarak
Apapun itu
Aku tak akan hiraukan
Tak akan kujadikan awan sendu
Wahai sahabatku
Tak perduli menyerupai apa rupamu nanti
Tak ku bayangkan apa jalan yang akan kamu pilih
Hanya satu diantara sejuta serat benang doa yang ku panjatkan
Apapun itu bintang yang kamu pilih
Langit sisi manapun yang kamu tentukan
Ku harap
Kau menemukan bintang kehidupanmu yang bercahaya bagai berlian
Cinta Terhadap Dosen
Sumber ilmu tidak hanya buku yang berisi ilmu pengetahuan yang bertumpuk.
Dosen ialah sebutan untuk guru dimasa kuliah, pengganti orang bau tanah diluar rumah.
Tetapi jangan salah, tidak selalu kaku, terkadang dosen berupa teman yang dihadirkan dalam sosok yang lebih dewasa.
Inilah teladan dari puisi cinta terhadap dosen.
1. Lautan Ilmu dari Sosok Didepan Kelas
Sosoknya tidak terlalu menakutkan
Tetapi apabila jari-jemarinya mulai menunjuk kearah anak didiknya
Suhu ruangan tiba-tiba terasa sedingin selepas hujan
Apa pendapatmu?
Selalu itu pertanyaannya
Iya.. selalu sama menyerupai itu
Satu kalimat pertanyaan yang menciptakan badan kaku
Tetapi laju jantung berpacu kencang
Seolah ingin keluar dari raga
Tatap matanya yang tajam
Terkadang terselip candaan yang menghangatkan
Tumpukan buku-buku tebal di meja nya
Sangat jarang ia buka
Lancarnya kalimat demi kalimat penuh ilmu pengetahuan
Terkadang
Serasa sedang mendengar seorang pendongeng menjabarkan sebuah cerita
Bukan kisah kosong tentunya
Melainkan cerita-cerita yang dihasilkan dari penelitian ilmiah seorang ahli
Puluhan kata yang tersusun menjadi kalimat demi kalimat
Tak pernah ia terlihat ragu
Tubuh itu tak muda lagi
Perlu waktu tahunan untuk bisa berdiri didepan situ
Dikursi khusus yang diberikan hanya untuknya
Rasa penghormatan yang dicapainya
Lautan ilmu dari Sosok didepan kelas itu
Mengalirkan keuntungannya kepada sungai-sungai gres yang sedang berjuang untuk meraih samudera
Label dosen disematkan padanya
Sebagai tanda seorang guru yang mempunyai tingkatan pengajar perguruan tinggi tinggi
Diantara rasa segan yang membumbung tinggi
Terselip rasa cinta yang mencerminkan kehadiran orang tua
2. Gelar Sekolah Kehidupan
Kau menuntutku melepaskan kebiasaan penerimaan ilmu yang sudah tersaji
Kau mengubah cara kerja pikiranku
Yang semenjak usang terbiasa bermanja
Ilmu yang siap saji sudah tak tersuguh lagi
Tabiat bermalas-malasan harus segera ku tinggalkan dibelakang
Tak ada lagi bermain-main
Tetapi tetap ada selingan keceriaan yang terhadir dari sosokmu
Sosok yang memberi pengajaran kepada kami
Tak hanya gelar sarjana yang diantarkannya
Tetapi gelar sekolah kehidupan turut pula diberikan
Walau terkadang jiwa ini merasa jenuh untuk mendegarkan siraman air ilmu pengetahuanmu
Kesadaran kebutuhan kembali membuka mata
Mengarahkan langkah kaki ini kepadamu
Tak jarang badan ini dilanda lelah
Lelah mengejar sosokmu yang memang dibutuhkan
Maafkan kami yang terkadang tak tahu diri ini
Dibalik segala keluhan
Ada seribu semangat yang kamu sajikan berdasar dengan kecintaanmu akan pendidikan
Puisi Cinta Kepada Orang Tua
Dibalik usaha seorang anak mengejar gelar sarjana, ada usaha orang bau tanah yang menjadi penopang.
Tanpa cinta dari orang tua, tentu akan sangat berat bagi sang anak untuk melangkahkan kaki menapaki dunia perkuliahan.
Inilah beberapa teladan puisi cinta kepada orang tua.
1. Cintamu Penopang Langkahku
Segala upaya kamu lakukan
Wahai ibu..
Oh ayah..
Aku yang tak seberapa ini
Aku yang hanya sebutir debu ditengah luasnya dunia
Dan saya yang terkadang merasa tahu atas segalanya
Aku hanya sebulir tetesan air diantara derasnya kehidupan ini
Ampuni saya yang terkadang tak bisa melihat kuatnya perjuanganmu
Perjuangan diantara curamnya riam kehidupan
Kau lakukan segalanya
Segala yang ada didalam jiwa dan raga
Cintamu yang selalu kuandalkan
Jadi penopang segala langkah kehidupan yang kutempuh
Segala terjalnya watu kerikil yang selalu membuatku jatuh
Tidak hanya sekali
Bahkan berkali-kali
Terjatuh kedalam jurang kesalahan yang sama
Demi aku..
Iya aku..
Aku yang kamu harapkan mempunyai tingkat kehidupan yang lebih baik darimu
Aku yang kadang tak punya mempunyai rasa kesadaran diri
Empati yang terkadang lenyap terdesak oleh ego dan nafsu kesenangan
Tapi percayalah..
Dilubuk hati yang mungkin jarang memperlihatkan rasanya
Terdapat lautan cinta yang tak sanggup terukur kedalamannya
2. Matahari Pemberi Kehidupan
Sedari jari-jemari tangan ini belum sanggup menggenggam apa yang orang sebut sebagai harapan
Jangankan sebuah harapan
Mengatur nafas tanpa tersengal saja belum mampu
Menelan air sumber kehidupan juga masih tersedak
Akan tetapi selalu ada cahaya yang dengan tulus menyinari
Cahaya yang perlahan tapi niscaya mengakibatkan raga ini semakin kuat
Sinar nya yang menghangatkan
Berubah wujud menjadi buliran darah yang memberi kehidupan
Terangnya yang tanpa memperlihatkan kesan silau
Selalu setia menjadi penerang di kala malam
Sejuk nya kasih sayang yang dihembuskan dengan penuh keikhlasan
Selalu menjadi oksigen yang menyegarkan susukan pernafasan ini
Maafnya yang selalu mengalir bagai derasnya air terjun
Tak perduli seberapa banyak salah yang telah terukir
Raga yang sangat lemah ini
Tak akan sanggup bertahan tanpa uluran tangannya
Toleransi yang diberikan tanpa batas
Kepada si pemilik kepala yang mempunyai jalur pemikiran rumit nan sempit ini
Ketidaktahuan yang selalu menguji kesabaran
Tak akan bisa menggoyahkan lembutnya belaian rasa maklum yang selalu diberikan
Walau sangat menguras tenaga
Namun cintanya tak akan bisa tergantikan oleh kebencian
Tak akan pernah sanggup membenci
Si pemilik hati yang penuh dengan keegoisan ini
Tutur katanya selalu menyejukkan
Walau tak jarang hatinya terasa panas
Panas yang disebabkan oleh berkobarnya api keinginan sang anak tercintanya
Doa nya sesejuk embun pagi
Agar selalu besar lengan berkuasa dan tegar dalam menghadapi perjuangan
Agar sosok yang selalu dilihatnya sebagai si kecil yang menggemaskan
Dapat menggapai hidup yang lebih nyaman
Tak terukur rasa cinta ini
Rasa cinta yang terkadang sulit untuk disampaikan
Kepada sang matahari pemberi kehidupan
Puisi Cinta untuk Kekasih
1. Puisi Cinta Bidadari Tanpa Sayap
Kelembutan hatinya membuatku terpana. . .
Melihat kehindahan Rembulan,
Sama menyerupai memandang keindahan wajahnya.
Sungguh besar lengan berkuasa beliau menghadapi ini semua. . .
Menghadapi keaadaannya yg begitu nyata.
Merasakan penderitaannya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi . . .
Walau beliau cuma Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah yang membuatku mulai seperti…..
Berada di atas awan.
2. Puisi Cinta Kepada Dirimu
Andai kamu menyadari
Apa mengisi hatiku ini ?
Apa yang ku rasakan kala ini ?
Jika kamu bisa merasakan
Ku mohon… balas rasa ini !
Ku mohon ungkapkan rasa yang ada di hati mu !
Andai kamu tahu…
Hanya dirimulah yang ada di hati..
Hanya nama mu yang terukir di jiwa ..
Hanya muka mu yag ada di bayangan ku…
Dirimu yang satu …
Telah menebar cinta di hatiku
Telah membagi rasa indah di hati
Walau cuma saya yang merasakan
Cinta itu timbul …
Saat ku memandang dirimu
Dan tiba-tiba saja rasa itu timbul
Di hati ku…….karna cuma dirimu di hati …
3. Puisi Permohonan Cinta
Kembalilah wahai sayangku
Kembali padaku
Cintailah saya setulus hatimu
Karena saya tak bisa hidup tanpamu
Dan sekiranya suatu kala nanti
Aku pergi
Bukan lantaran saya menyerah
Namun ku pergi lantaran waktu
Dan ruang yang mengantarai kita
Apabila itu terjadi
Maafkanlah sekiranya aku
Tiada kembali disisimu
Karena kami terpisah ruang dan waktu
Bila saja kala memihakku
Sejak berasal dari awal sejal paling simpulan ku berjumpa denganmu
Harusnya ku bilang sayang
Ku bilang cinta
Karena seluruh itu milikmu
Kemudian
Tetaplah jalani mimpimu
Meski kala itu nanti tak bersamaku
Karena bagiku
Bahagiamu damaikan hatiku. . .
4. Puisi Rasa Cinta
Kau tiba-tiba hadir dan mengisi hatiku yang kosong…
Hanya kamu yang ada dipikiranku sekarang…
Aku tak tau bagaimana caramu mengisi hatiku…
Engkau sungguh membuatku tak mengerti…
Rasanya hatiku jadi tak menentu…
Untukku kamu terlalu berharga…
Lihatlah diriku ini yang berjuang untuk cintamu…
Aku terlalu mencintaimu
Namun kamu tak dulu sadari itu
Walau perih hati ini…
Aku disini kan selamanya setia menantimu…
Rasakanlah cintaku ini begitu besar untukmu…
5. Puisi Cinta yang Kekal
Di kala malam yang sunyi
Ku teringat bakal raut wajahmu
Yang selamanya menyejukkan hati
Dan menyentuh kalbu
Ingin ku katan cinta
Sebelum ku menutup mata
Kan ku abadikan rasa cinta ini
Semoga jadi kenangan terindah di dalam hidupku
Andai kala bisa terulang
Kan ku katakn terhadap yang tersayang
Bahwa saya cinta padanya
Semoga Tuhan berikan jalur untuk cinta
6. Puisi Kesederhanaan Cinta
Menemukanmu
Adalah perihal indah
Mencintaimu
Selalu membuatku gundah
Resah
Takut kehilanganmu
Mencintaimu
Dengan sederhana
Seperi untaian tangga melodi
Yang memadai tertera dan dimainkan
Dan dengan caraku mencintaimu
Aku bisa rasakan
Bahwa Kesederhanaan lebih indah
7. Puisi Melukis Cinta
Dapatkah saya melukis cinta untukmu?
Mengguratkan sejuta warna
yang bisa membuatmu indah..
Dapatkah saya melukis cinta untukmu?
Seperti notasi mimpi kupu-kupu
bersayap biru,
Terbang dengan menuju negeri pelangi..
Dapatkah saya melukis cinta untukmu?
Mengisyaratkan lelahku di jalur resah!
8. Selembar Puisi untuk Kekasih
Terpaku di dalam kegundahan hati
Terasa tak bisa ku lawan dengan jari-jari
Tiada kembali area hari yang mulai ada
Hanya lelah
Lelah yang ku rasa……………
Andaikan kala itu tak terjadi
Mungkin hatiku takan remuk menyerupai ini
Langkahku terhenti di dalam kelamnya malam
Mataku terkendala jurang yang dalam
Pendengaranku sayup-sayup tak menentu
Hatiku terombang ambing di dalam ombak kemarahan
Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi
Mungkin ga ada kembali yang bisa terjadi kala ini
Semangatku lemah hatiku susah
Teringat malam itu yang menyakitkan
Inikah kehidupan?
Kurasa seluruh bukan menyerupai ini
Mungkin masih ada titik terang
Yang bakal menyinari kegelapan hati
Memberi kebanggaan untuk diri sendiri
Meredamkan seluruh yang ada kala ini
Hingga saya bisa kembali ke kehidupan yang indah ini
9. Puisi Cinta Kepada Dirimu
Dalam luang kala ku coba lupakan
Sejenak memendam kisah usang yang silam
Melihat pelangi yang kini t’lah kelam
Gelap gulita dan sunyi mencekam
Nampak hadirmu di dalam ingatan
Terlihat menyadari tetapi menyakitkan
Walau mulai kamu ku dambakan
Membuat saya di dalam kesepian
Meski kamu ku cinta tetapi tak sebaliknya
Kau yang ku puja takkan terlupa
Seringkali kamu terlihat senangkan
Dan tak jarang kamu terhitung menyakitkan
Kerinduan ini membuatku gila
Kehilangan dirimu sebuah luka
Berangan saya tuk selamanya
Hingga mati pun slalu bersama
Dan mungkin sekiranya nanti
Mentari tak bersinar lagi
Kau selamanya dan s’lalu disisi
Menemaniku di dalam indahnya surgawi
10. Puisi Cinta dalam Kesunyian
Semilir angin terbangkan secercah kedamaian
Teriring senja jadi isyarat dimulainya kegelapan
Sunyi senyap kian tak ada nyawa
Resah dan gundah selimuti hati dan jiwa
Terasa pedih seakan tersayat oleh keraguanmu
Lelah melangkah jalani dunia berhiaskan sandiwara
Sesosok pelita yang jadi cahaya hati
Kini mulai meredupkan cahaya kasihnya
Anganku melayang menyusuri jalur yang kian berlalu
Tersirat bakal indahnya nostalgia kehidupanku
Saat kamu jadi malaikat putih bagiku
Saat kamu jadi secercah lilin penerang hatiku
Sejuta kasih kamu tebarkan untuk diriku
Sejuta tawa kamu hadirkan di dalam kesedihanku
Namun……..
Kemana..???????
Kemana malaikat putih itu..??
Seakan sirna tersapu aliran air hujan
Terseret jauh ke ombak samudera lautan lepas
Kini cuma tersisa puing-puing kepedihan
Yang terbungkus oleh derai-derai air mata
Ingin rasanya hati dan jiwa ini menjerit
Tapi apa daya…
Hati ini sebatas ruang tiba perasaanku
yang cuma bisa memelihara perasaan ini
Jiwa ini sebatas sebuah tanah lapang
Yang cuma jadi saksi bisu kisah ini
Dan merelakan sepenuhnya pergi
Kini engkau telah sirna..
Engkau menghilang dengan janji-janjimu
Dan kelanjutannya tinggalah saya sendiri
Di ujung kisah ini………
11. Puisi Arti Cinta
Hari di mana kami bertemu, kala seakan berhenti
rasa takut dan curiga dengan keadaanku berusaha berdiri
dihadapanmu yang tak kembali sendiri
Berlalu dan tak terhitung waktu
Ketenangan yang kudapat di dalam matamu
selalu berperan disetiapku memandang keindahan
Jika ada satu permintaan
aku ingin menghipnotis segalanya jadi kebahagiaan
agar anda menyadari bagaimana berartinya dirimu bagiku .
12. Kamu
Matamu menyerupai cahaya hatiku,
Selalu terpancar indah dihadapanku,
Menari-nari di mataku,
Merasuk keseluruh batinku,
Langkahmu bagai penguat batinku,
Menampakkan senyum yang sangat cerah,
Melantunkan irama penuh kasih,
Menguatkan tiap-tiap hariku,
Aku hanya menghendaki anda tahu,
Dirimu sangat artinya untukKU,
Cobalah memandang dan menyapaku,
Menjalani hari penuh keceriaan.
13. Puisi Cinta Hati
Bila kaulah cinta sejatiku
aku haturkan jiwa ke abadianku
rasa hati yang tak bisa saja orang lain tahu
hanya persaan inilah yang tahu,,
Jiwa hampa dan terbelenggu
bila kamu tak tersedia di sisiku
karna kaulah,,
bidadari dalam hidupku dan matiku.
Tuhan,,
biar pun saya relakan pengorbananku, demi dia
aku mau, asalkan beliau bahagia
karna hanya dialah, perempuan yang saya punya
saat ini, esok, dan selamanya
14. Puisi Lautan Cinta
Ombak dan desiran pantai
nampak bersuara ria
terhempas angin sepoi-sepoi
dedauan pohon bakau.
Fenomena remaja
bermesrah kasih
meliputi daerah pantai
duduk bagus bersama
berpelukkan penuh asmara
Pesona Bandengan
yang terpancar
menjadi wahana nyaman
bercengkrama bersama pacar
membuka rayuan gombal
berceloteh indah dan lebay
Pasangan romantis
semakin terlihat jelas
kendati cuaca sangat panas
pelukkan eratpun tak jua terlepas
Mungkinkah Pantai Bandengan
beranjak menjadi lautan cinta ?
laut di mana laki-laki berpadu satu
dengan gadis stastus remaja
Jika bersama-sama iya..
apakah Anda bergembira
ataukah terbelalak kecewa?
Rasa cinta tidak selalu wacana romansa kepada lawan jenis. Akan tetapi cinta mempunyai bentuk dan sudut pandang yang beragam. Demikianlah beberapa teladan dari kumpulan puisi cinta yang menghiasi masa kuliah, yang dilihat dari banyak sekali sudut pandang.
Semoga kita selalu diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita cintai didalam hidup ini.
Itulah tadi beberapa puisi cinta romantis yang sanggup mewakili kehidupan anda. Cinta apapun yang anda bentuk , kuatlah dengan pondasi cinta itu sendiri. Bahagia tanpa menyakiti. Merangkak bangun tanpa menginjak usaha orang lain.